Lagi-lagi Paijo lagi. Lihat capture-an BBM-nya mas Paijo tu
bikin nyesel. Huhu.
Gimana nggak nyesel? Inah jutekin mas Paijo duluan sih.
Sekarang mas Paijo jutek balik, kena batunya deh. Hiks. Ah Inah o’on. Inah sih
terlalu buruk sangka. TT_TT
Waktu itu Inah bilang mau posting kenapa mas Paijo bisa
jutek sama Inah kan? Sekarang Inah certain ya.
Jadi ceritanya mas Paijo tuh deket sama adik kelas, namanya
(sebut saja) Tukiyem. Si Tukiyem ini katanya mirip sama Inah, tapi tinggian
dia. Jujur aja ya? Inah tu pendek, mungkin tingginya sekitar 150 cm. Tapi nggak
apa-apa kok. Walaupun Inah pendek, masih banyak yang mau sama Inah ini. Inah
kan cantik. Haha #pede
Nah kedekatan mas Paijo itu bikin Inah cemburu. Inah tau sih
Inah bukan siapa-siapa, Inah nggak punya hak untuk cemburu. Di BBM pun
kedekatan mereka sangat terlihat. Kalau BBM pending, si Tukiyem update PM (Personal Message) “Mas Paijo,
pending”. Pernah juga Tukiyem pasang PM “diomelin mas Paijo :D”. Inah dongkol
tuh. Mas Paijo kok care banget sama
Tukiyem gitu ya? Huhu cemburu menguras bak mandi.
Saking cemburunya, Inah off BBM deh. Biar Inah nggak lihat
PM kayak gitu yang bikin Inah sakit hati. Waktu Inah off BBM nih ya, mas Paijo
nanyain Inah kenapa off, Inah jawab aja lagi males. Ih mas Paijo perhatian
banget!! >o< Inah berbunga-bunga!! (/> o < )/
Inah kan lama banget ya off BBM. Terus suatu hari, temen kos
Inah ada yang bilang, “Inah.. Mas Paijo itu pacarmu?” Inah jujur bilang mas
Paijo bukan pacar Inah dong ya. Kan Inah emang bukan siapa-siapanya mas Paijo.
“Apa mas Paijo udah jadian sama Tukiyem sih? Kok display name BBM mereka mirip?” #jleb! Inah lagi off BBM dan nggak
tau apa-apa. Inah jawab aja, “Apa iya sih? Inah nggak tau loh. BBM Inah lagi
off.” Dia bilang, “Oalah. Kamu bukan pacarnya mas Paijo tah? Aku kira kalian
pacaran.”
Temen Inah itu dulu pinjem HP Inah dan waktu itu mas Paijo
dan salah satu temannya nongol sebagai wallpaper. Seketika temen Inah ngira
kalo Inah pacaran sama mas Paijo, terus Inah bilang aja Inah Cuma ngefans. Haha
#nyesek.
Nah, tau kayak gitu, Inah langsung galau deh. Inah diem aja
seharian dan buru-buru aktifin paket BB. Inah lihat namanya Tukiyem. Nggak kok.
Ya emang sih mirip, mungkin temen Inah itu salah baca. #positivethinking
Karena kedekatan mas Paijo sama Tukiyem, Inah jadi minder
deh. Tapi Inah tetep berbunga-bunga kalau mas Paijo telepon. Kalau ngobrol di
telpon, 1 jam gak cukup deh. Biasanya kalau telpon itu 2 jam lebih. Terus kalau
telpon setiap hari Jumat, malam Sabtu. Inah juga betah aja gitu ngobrol sama
mas Paijo sampai jam 11 malam. Padahal setiap hari Sabtu sekolah Inah rutin
ngadain try out buat persiapan Ujian.
Tapi Inah gak mikirin try out,
soalnya ada mas Paijo. Hehe
Heran ya telpon 2 jam? Ngapain aja gitu? Kita dulu ngobrol
ngalor-ngidul, mulai dari ngobrolin sekolah, bercandaan, sampai gombal-gembel.
Telpon 2 jam, emang kupingnya gak panas? Pake headset dong. Teknologi udah canggih kok, haha. Inah masih inget
nih waktu mas Paijo telpon Inah dan di luar lagi gerimis, Inah bilang, “Ih
gerimis. Suka gerimis, romantis.” Wakakakaka! Alay? Biarin!! Namanya juga orang
jatuh cinta. Hehe
Mas Paijo tuh mendukung Inah mengutamakan sekolah banget
deh. Orang waktu Inah Ujian Akhir Sekolah, mas Paijo sampe bilang gak mau
ganggu sampai Inah selesai Ujian Akhir Sekolah. Ya Inah malah sedih. Tapi Inah
bilang sama mas Paijo kalau Inah nggak mau nggak diganggu. Haha
Selain itu, mas Paijo bantu Inah merasa lebih dekat sama
Allah. Nih ya, kalau telpon Inah, mas Paijo pasti tanya, “Inah sudah shalat
belum?” Terus kalau Inah jawab belum, mas Paijo bilang, “Ya udah, shalat dulu
sana. Nanti aku telpon lagi.” Perhatian banget, kan? Hehe. Selain pas telpon,
mas Paijo juga ngingetin Inah shalat terus. Seperti yang Inah pernah tulis di
cerita sebelumnya. Itulah daya tarik mas Paijo yang bikin Inah nggak bisa lupa
sama mas Paijo, huhu.
Inah pernah nih tanya mas Paijo sudah makan apa belum pas
hari Senin atau Kamis, dan mas Paijo jawab apa coba? Mas Paijo lagi puasa. Ih
gemes!! Inah kan makin kagum sama mas Paijo. Mas Paijo juga pernah sih ngajakin
Inah puasa, tapi Inah gak mau, hehe. Bukan karena Inah gak mau lapar, tapi Inah
baru aja kena gejala typus. Inah nggak mau lah ya bilang kalau Inah masih
sakit, soalnya Inah juga gak bilang-bilang sama keluarga, jadi Inah bilang aja
kalau Inah belum boleh puasa, hehe.
Jadi tuh Inah selalu kena typus setiap tahun selama Inah
sekolah di salah satu SMK terkenal di Jawa Tengah. Inah capek ngomong kalau
Inah typus, jadi Inah nutupin aja deh. Yang tahu sih cuma temen-temen deketnya
Inah aja. Dan typusnya itu sering banget pas test, hufet. Waktu Ujian Akhir
Sekolah itu tuh pengalaman typus yang paling nggak enak. Mau belajar aja nggak
bisa soalnya kalau sore sampai malam panasnya kambuh. Mau makan nasi juga nggak
bisa soalnya kalau dikasih nasi perutnya mual dan sakit kayak dicubit di dalem.
Terus makannya apa? Bubur bayi! Haha. Serius loh Inah 2 bulanan makan bubur
bayi terus, plus minum “minuman kesehatan” yang Inah gak mau sebutin merknya. Inah
masih inget banget waktu ngerjain ujian KIMIA malah sakit perut, mual, panas,
tulang punggungnya sakit, pusing, lemes, sampai keringetan. Yaudah deh…
ujiannya kacau, hehe. Tapi Alhamdulillah nilainya bagus.
Terus karena cemburu dan merasa tidak pantas serta saingan
Inah terlalu berat, maka Inah memutuskan untuk memukul gendering perang. Bukan
untuk menyerang, tapi untuk mundur perlahan dari peperangan merebut hatinya mas
Paijo. Agagaga. Inah sampai ngakak nih nulis ”alay”nya Inah sendiri. Hehe :D
Nah, berhubung Inah memutuskan untuk mundur, Inah jauhin mas
Paijo perlahan. Eh, tapi nggak perlahan juga sih. Sebenernya secara langsung
dan tiba-tiba, hehe. Inah nggak pernah balas SMS mas Paijo lagi. Inah juga gak
mau paketan BB. Yah sebenarnya sih Inah sedih lakuin itu. Sampai pada tanggal
13 April 2012 pukul 19.34 (menitnya dikarang sendiri soalnya Inah lupa hehe),
mas Paijo SMS Inah “Inah punya waktu sebentar gak? Aku mau telpon.” Inah lari
ke kamar Inah dan mengangkat telpon Mas Paijo yang cuma bilang “Inah besok
Ujian ya? Semangat Ujian ya. Belajar loh. Shalatnya jangan lupa.” Dan seperti
firasat Inah waktu itu, ternyata itu telpon mas Paijo yang tersingkat dan
terakhir, huhu.
Inah bertekad dalam hati, Inah akan menyatakan perasaan Inah
sama mas Paijo setelah Ujian Nasional tanggal 18 April 2012. Tapi Inah malah
merubah pikiran dan sampai saat ini Inah belum sempat menyatakan. Kalau sekarang
Inah menyatakan perasaan, itu sudah sangat telambat. Kesempatan Inah untuk
mengungkapkan perasaan sudah tidak ada. Mengapa terlambat bagi Inah? Ceritanya Inah
share besok lagi ya… Takut ceritanya terlalu panjang :D
Jadi, jika para pembaca memiliki perasaan special terhadap
seseorang, ungkapkanlah. Sebelum tiba saatnya di mana tidak ada kesempatan lagi
untuk kita menyatakan perasaan. Yah seperti Inah ini. Kalau menyesal seperti
Inah bagaimana? Ada baiknya Anda tidak menunda untuk menyatakan. Siapa tahu
orang yang Anda cintai juga mencintai Anda? ^_^
Tahu lagu When You Love Someone kan? Yang begini loh
liriknya:
“When You Love Someone”
I love you but it’s not so easy
to make you here with me
I wanna touch and hold you forever
but you’re still in my dream
and I can’t stand to wait your love is coming to my life
but I still have a time to break a silence
reff:
when you love someone just be brave to say
that you want him to be with you
when you hold your love don’t ever let him go
or you will loose your chance to make your dream come true
I used to hide and watch you from a distance
and I knew you realized
I was looking for a time to get closer
at least to say hello
and I can’t stand to wait your love is coming to my life
repeat reff
I never thought that I’m so strong
I stuck on you and wait so long
but when love comes it can’t be wrong
don’t ever give up, just try and try to get what you want
cause love will find the way
repeat reff [2x]
Nyatakanlah perasaan Anda. Kebanyakan dari orang takut
mengungkapkan perasaan. Mungkin hal yang kita takuti adalah PENOLAKAN. Menolak atau
menerima adalah hak mereka. Sebaiknya kita harus membenahi niat terlebih dahulu
sebelum menyatakan perasaan agar kita tidak takut ditolak.
Niatkan untuk MENYATAKAN bukan MEMINTA JAWABAN maupun
MEMAKSA DITERIMA. Jangan berharap apapun ketika Anda menyatakan perasaan. Niatkan
hanya untuk menyatakan. Jawaban apa yang akan dia katakan, itu urusan nanti. Jika
perlu, katakan kepadanya bahwa Anda tidak memerlukan jawaban karena Anda hanya ingin
menyatakan perasaan saja. Dengan begitu Anda tidak akan berharap dan rasa
sakitnya akan lebih ringan jika Anda mengalami penolakan.
Sekian dulu posting Inah kali ini.
Terima kasih telah berkunjung ^_^